Sabtu, 21 Januari 2023

SENDER RADIO REPUBLIK DI RANGOON MYANMAR

Telegrafis Sersan Udara Nurbaman di Stasiun Radio AURI Tangse Aceh

(Sumber: Umar Said Noor, 1999: 63)

Hari-hari ini media banyak memberitakan situasi politik di Myanmar. Dahulu bernama Burma. Rezim militer yang berkuasa mengingatkan era Orde Baru di Indonesia. Tentara dan polisi di negara itu menembaki warganya sendiri. Dengan peluru tajam. Rakyat Myanmar jadi korban kebrutalan aparatnya.

Tapi gaes, Myanmar pernah turut berkontribusi atas perjuangan bangsa Indonesia. Pada saat mempertahankan kemerdekaan dari Belanda. Upaya Belanda menguasai Indonesia pada periode Perang Kemerdekaan RI II tahun 1948-1949. Belanda melakukan berbagai cara agar pemerintah republik kalah. Pengerahan militer hingga blokade ekonomi dilakukan. Untuk mempersempit ruang informasi antara republik dengan dunia luar. Dalam diplomasi Belanda di luar negeri, citra republik dibikin negatif.

Pemerintah RI pun tidak kurang akal. Pantang menyerah. Walaupun pemerintah RI di Yogyakarta berhasil dilumpuhkan Belanda. Pemerintahan RI tetap berjalan. Melalui Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera. Dipimpin oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara. Dalam buku tulisan Ide Anak Agung Gde Agung (1991), berjudul Renville dikatakan sebelum pasukan Belanda menyerang Yogyakarta, sudah dikirim telegram ke Sumatera dan New Delhi. Untuk melanjutkan fungsi pemerintahan (hlm. 209).

Komunikasi sangat penting gaes. Meskipun dalam situasi perang. Perintah dan strategi tidak akan berjalan mulus jika tidak ada alat komunikasi. Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) berperan penting dalam menyediakan radio. Terutama, dalam pemerintahan darurat di Sumatera. Pemancar radio ini selalu berpindah-pindah. Agar tidak terendus oleh Belanda.

Informasi dari pemerintah darurat di Sumatera dapat diketahui. Ataupun sebaliknya. Komunikasi dengan para pejuang di Pulau Jawa tidak terputus. Termasuk dengan pemegang mandat pemerintahan darurat di New Delhi, India.

Opsir Muda Udara III Soemarno, Telegrafis Indonesia Airways di Rangoon Myanmar

(Sumber: Umar Said Noor, 1999: 64)

Salah satu stasiun radio yang penting berada di Rangoon, Myanmar. Di tempat itu sekaligus menjadi pangkalan pesawat udara pertama milik RI. Pesawat “Seulawah” sumbangan rakyat Aceh. Menjalankan misi sebagai pesawat penerbangan sipil. Menurut Umar Said Noor, dalam bukunya berjudul Peran Radio PHB AURI Selama Perang Kemerdekaan RI II 1948-1949, disebutkan pesawat itu dipiloti oleh Komodor Udara Wiweko dan telegrafis udaranya Opsir Muda Udara III Soemarno. Misinya sebagai pesawat Perusahaan Penerbangan Indonesia Airways (hlm. 89).

Misi lainnya sebagai tempat stasiun radio penghubung. Menyalurkan informasi dari radio di Indonesia menuju ke New Delhi, India. Menurut Ide Anak Agung Gde Agung (1991: 217), terdapat nama Mayor Unani yang bertugas di Rangoon, Myanmar. Dalam telegram tanggal 16 Desember 1948, diperintahkan mencari penginapan. Untuk rombongan pemerintah RI yang akan singgah di Myanmar pada 19 Desember 1948. Telegram tersebut telah disadap oleh Belanda.

Stasiun radio Rangoon, Myanmar diberi kemudahan oleh pimpinan militer di negara itu. Jenderal Newin, Pimpinan Angkatan Perang Birma. Setelah Komodor Udara Wiweko dan Soemarno berhasil bernegosiasi dengannya. Meminta diberi fasilitas menggunakan sender. Untuk berhubungan secara radiografis. Antara Indonesia Airways dengan stasiun radio gerilya di Sumatera.

Dengan mata tertutup, keduanya dibawa ke stasiun radio milik AD Birma. Setelah sampai di tempat, baru dibuka. Mereka kemudian berhasil berhubungan dengan stasiun radio AURI di Kotaraja. Jalur radio ini dapat terhubung dengan baik. Informasi dari Pulau Jawa ke PDRI di Sumatera, kemudian melalui Tangse dan Kotaraja berhasil diterima di Rangoon, Myanmar.

Informasi yang dikirim dari Indonesia dapat diteruskan ke luar negeri. Dikirim ke Perwakilan RI di New Delhi, India. Diterima oleh Abu Bakar Lubis, pejabat bagian Penerangan Perwakilan RI di New Delhi. Oleh perwakilan RI di India, informasi didistribusikan ke Perwakilan RI di PBB. Termasuk, informasi penting Serangan 1 Maret 1949 oleh TNI ke Yogyakarta, ujar Umar Said Noor.

Peta Stasiun Radio AURI

(Sumber: Umar Said Noor, 1999: 52)