Senin, 25 Mei 2009

SITUS TROWULAN DAN POTENSI WISATANYA

Sampai saat ini, Situs Trowulan oleh para ahli arkeologi dan sejarah dianggap sebagai situs sejarah perkotaan kuno di Indonesia. Bahkan satu-satunya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Jika ingin mempelajari sejarah kota kuno di Indonesia, maka satu-satunya yang menjadi rujukan adalah peninggalan sejarah kerajaan Majapahit di Trowulan. Majapahit merupakan kota kuno yang telah ada sejak abad ke-13 sampai abad ke-16 Masehi. Dalam beberapa sumber, pusat kota Majapahit terletak di Antahwulan atau Trowulan. Sekarang ini menjadi wilayah Kabupaten Mojokerto, Propinsi Jawa Timur.

Banyak peninggalan sejarah yang menjadi bukti bahwa pusat kota Majapahit ada di Trowulan. Peninggalan tersebut, yaitu candi, patirtaan, pemukiman kuno, waduk, saluran-saluran air, maupun benda-benda sejarah lainnya.

Sebagai tempat yang memiliki nilai historis tinggi, Situs Trowulan harus dijadikan tempat tujuan wisata (destination). Dengan dikembangkan menjadi tempat wisata, tentu akan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat di sekitar wilayah Mojokerto.

Demikianlah, sejarah akan lebih bermanfaat, tidak hanya menanamkan rasa cinta terhadap tanah air. Namun, sejarah mempunyai nilai ekonomis yang sangat penting. Wallahua’lam bi as-shawaab

Pesanggrahan Madjapahit, Sabtu 23 Mei 2009. Fendy Suhartanto, S.S.

Jumat, 22 Mei 2009

MAKAM ISLAM KUNO DI MAJAPAHIT

Makam Troloyo merupakan salah satu Makam Islam kuno yang ada di pulau Jawa. Jika dilihat dari sejarahnya, Makam Troloyo sudah ada sejak abad ke XIV M. Dari Makam Troloyo membuktikan bahwa Islam sudah berkembang sejak masa kerajaan Majapahit. Artinya masyarakat Majapahit ketika itu sudah ada yang menganut agama Islam. Di sinilah keunikannya, bahwa kerajaan Majapahit yang berciri Hindu-Budha ternyata juga memberikan kebebasan kepada rakyatnya untuk memeluk agama yang sesuai dengan keyakinannya.

Dari kaitannya dengan sejarah masa Majapahit. Ternyata Makam Troloyo pun menjadi salah satu bukti awal penyebaran Islam di tanah Jawa. Khususnya daerah di pedalaman Jawa. Bahkan dari beberapa sumber lisan, ada yang menganggap bahwa Makam Troloyo merupakan sumber tertua tentang masuknya Islam. Terlepas dari benar atau tidaknya sumber ini, masih perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam. Serta dibandingkan juga dengan sumber-sumber yang lainnya.

Kenyataan menunjukkan bahwa Makam Troloyo merupakan sumber sekaligus saksi sejarah tentang perkembangan Islam di tanah Jawa. Mengalami perkembangan sampai saat ini, hingga menjadi destination atau semacam tempat tujuan wisata bagi masyarakat. Terletak di Dusun Sidodadi, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Dengan pengembangan pariwisata, maka Makam Troloyo akan memberikan manfaat bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Yang perlu disadari adalah pengembangan pariwisata juga harus memperhatikan kaidah-kaidah dalam ilmu pengetahuan, khususnya bidang arkeologi dan sejarah. Sehingga pengembangan pariwisata tidak merusak atau menghilangkan keaslian peninggalan sejarah tersebut.

Demikian sejarah akan bermanfaat jika digunakan untuk motivasi membangun dan maju. Wallahua’lam bi as-shawaab

Pesanggrahan Madjapahit, Sabtu, 07 Maret 2009. 01.00 WIB. Fendy Suhartanto, S.S.