Bangunan sejarah ini didirikan pada masa kerajaan Majapahit. Diperkirakan dibangun pada sekitar abad ke XIII - XIV Masehi. Bangunan ini lebih sesuai jika disebut dengan patirtaan. Karena di sekitar bangunan dikelilingi dan terdapat kolam air. Adapun fungsi patirtaan dalam masyarakat masa Hindu-Budha sebagai tempat mengambil air suci untuk upacara keagamaan. Serta fungsi lainnya sebagai pemandian atau kolam air.
Patirtaan Tikus menjadi sebuah objek wisata sejarah yang penting di Mojokerto. Tidak mengherankan jika kemudian Pemerintah Daerah mengembangkan potensi wisata ini untuk meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakatnya. Oleh karena pentingnya Patirtaan Tikus sebagai aset wisata dan sejarah-budaya masyarakat Mojokerto, maka perlu dilestarikan dan dipelihara oleh generasi sekarang dan yang akan datang.
Bukankah Bung Karno pernah mengatakan dengan ungkapan Jas Merah. Yakni sebuah akronim yang berbunyi "Jangan sekali-kali melupakan sejarah". Bahkan Bung Hatta juga pernah bilang bahwa "bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai sejarahnya". Semoga kita tidak pernah lupa dengan petuah itu. Wassalam